Narasi24 – Ada sebuah ungkapan dari seorang penyair terkemuka, begini bunyinya: “Al Ummu Madrasatul Ula, Iza a’dadtaha a’adadta sya’ban thayyibal a’raq” yang artinya “Ibu adalah madrasah/sekolah pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan dia dengan baik, sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya”.
Ungkapan itulah yang dirasakan Diah Ayu Ramadani, siswa SMP Qur’an Almukminin, yang beralamat di Desa Mandalsari, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur.
Diah meraih juara 1 lomba catur cepat pada Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) Tingkat Kabupaten Lampung Timur Juni lalu.
Ia selanjutnya bakal mengikuti lomba catur cepat Porsadin tingkat nasional yang rencananya digelar di Kota Bandung, Jawa Barat pada bulan November 2022.
Anak ketiga dari Wijiyati dan Purwadi, dari Desa Way Mili Kecamatan Gunung Pelindung Lampung Timur ini, mengakui prestasi olahraga catur yang diraih tidak lepas dari ajaran ibu kandungnya.
Dari mamanya, Wijiati, santri Ponpes Al Mukmini ini pandai bermain catur.
“Belajar catur dari mama, belajar sejak kelas 4 SD,” ungkap Diah Ayu Ramadhani pada Sabtu (23/7/2022).
Diah mengatakan, ketika hendak mengikuti lomba, tidak punya persiapan khusus. Persiapannya bekal dari ajaran sang ibu dan memantapkan diri dengan banyak berlatih dari guru yang disiapkan pihak sekolah sebagai pembimbing.
Dan lomba catur Porsadin adalah yang pertama kali diikuti. “Baru kali ini ikut lomba dan menang,” ucapnya.
Dara ayu ini merasa senang karena bisa juara dan dapat melaju ke lomba tingkat nasional. Dalam pertandingan di Porsadin tingkat nasional, dia akan giat berlatih lagi.
“Menghadapi lomba catur tingkat nasional, saya akan belajar lagi dan akan dilatih. Pelatihnya lagi dicarikan sama abah,” jelasnya.
Ia berharap bisa menang lagi. “Harapannya bisa menang lagi,” pungkasnya. (*)