Setiap Kelas di SD N 1 Palapa Bandar Lampung Punya Pojok Baca, Ajak Siswa Cinta Literasi

Bandar Lampung, (Narasi.Id) – Perpustakaan memegang peran vital dalam proses belajar mengajar di SD, menjadi sumber referensi dan inspirasi bagi siswa dan guru. Di era digital saat ini, di mana teknologi semakin dominan, minat baca anak-anak seringkali mengalami penurunan. Namun, SD N 1 Palapa Bandar Lampung memiliki cara tersendiri untuk mengatasi tantangan ini.

Saat tim media mengunjungi SD N 1 Palapa Bandar Lampung pada Selasa (20/08/2024), Ibu Fitri Wulandari, Wakil Kepala Sekolah, dan Ibu Siti Khodijah, pegawai perpustakaan, berbagi pandangan mereka tentang pentingnya perpustakaan dan literasi bagi siswa.

Sekolah ini sangat peduli terhadap perkembangan siswa, terutama dalam melindungi mereka dari gangguan selama di sekolah. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah pelarangan penggunaan gadget dan HP di dalam kelas. “Gadget dan HP dikumpulkan oleh guru kelas saat jam belajar, dan baru dikembalikan saat pulang sekolah untuk menghubungi orang tua atau wali,” jelas Ibu Fitri Wulandari. Langkah ini diambil untuk memastikan interaksi belajar-mengajar berjalan lancar tanpa gangguan, serta meningkatkan konsentrasi siswa.

Untuk menumbuhkan kembali minat baca di kalangan siswa, para guru di SD N 1 Palapa menginisiasi program membaca setiap pagi. Sebelum kegiatan belajar dimulai, siswa diberikan waktu 10 menit untuk membaca buku yang ada di kelas mereka. Program ini diharapkan dapat membangun kebiasaan membaca yang positif sejak dini.

Selain itu, SD N 1 Palapa juga sedang bersiap untuk menghadapi penilaian akreditasi perpustakaan yang dijadwalkan pada bulan September 2024. Penilaian ini akan dilakukan oleh tim dari Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan Kota Bandar Lampung. Akreditasi ini menjadi momentum penting bagi sekolah untuk menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan fasilitas dan kualitas perpustakaan.

Dengan langkah-langkah inovatif ini, SD N 1 Palapa Bandar Lampung tidak hanya menjaga minat baca siswa tetap tinggi, tetapi juga berusaha menciptakan lingkungan belajar yang optimal dan kondusif bagi perkembangan mereka. (Anita)

(Visited 114 times, 1 visits today)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *