Narasi24.id – Sejumlah destinasi wisata di daerah Kabupaten Pesawaran ramai dikunjungi wisatawan. Salah satunya wisata sungai yang bernama Sungai Bronjong. Pengunjung akan dimanjakan dengan suasana alam yang hijau dan keseruan meluncur di aliran sungainya yang segar.
Tempat rekreasi itu sudah dibuka sekitar dua tahun lalu, dan mengusung konsep rekreasi air sungai yang alami. Sehingga, tempat wisata yang ada di areal perkebunan karet PTPN VII Way Lima itu, bisa dinikmati pengunjung dari semua usia, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.
Anak-anak bisa puas bermain air dengan berenang atau meluncur dengan ban pelampung atau river tubing di aliran sungainya yang cukup deras, namun masih tergolong aman. Meski demikian, pengunjung disarankan tetap mengawasi buah hatinya selama bermain di sungai.
Jika lelah bermain seluncur air dengan ban, pengunjung juga bisa menikmati berendam di air sungai yang alirannya bersumber dari pegunungan. Kesegaran airnya dijamin bisa menjadi sarana relaksasi melepas penat sebelum bekerja dan kembali bersekolah.
“Kesini mengantar anak-anak. Senang bisa kesini, suasananya nyaman karena masih alami,” ungkap Vega, warga Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung yang datang bersama suami dan kedua anaknya.
Velia, salah satu pengunjung anak-anak warga Kecamatan Way Lima, juga mengaku sering ke sungai Bronjong dengan keluarga atau teman-temannya.
“Seneng bisa mandi disini, sambil main seluncur air dengan ban,” ungkapnya pada Rabu (6/7/2022).
Selain aliran sungai sepanjang lebih kurang 200 meter yang digunakan sebagai tempat wisata, di kawasan wisata yang dikelola oleh kelompok sadar wisata Desa Cipadang itu juga disediakan beragam makanan dan minuman, sehingga pengunjung bisa sekaligus berwisata kuliner.
Pengelolaan wisata sungai yang masuk dalam BUMDes itu mampu membantu perekonomian masyarakat desa sekitar. Banyak warga desa menjadi pengelola dan berdagang disana, sehingga bisa menambah pemasukan.
“Lumayan (hasilnya), apalagi kalau hari libur atau akhir pekan, omset bisa meningkat, sehari bisa dapat sekitar Rp500ribu sampai Rp1juta,” ungkap Siti, salah satu pemilik warung dan penyewaan ban disana. (red)
