BERBICARA ekstra kurikuler, SD Tri Suksses Natar, Lampung Selatan tidak kalah dibandingkan sekolah swasta dan negeri yang ada di Kecamatan Natar, bahkan kabupaten Lampung Selatan dan Lampung umumnya,
Betapa tidak, kendati menempati gedung dari sebuah gudang alias tempat penetasan telur dan pembesaran ayam (kandang), sekolah dasar milik Yayasan Nurul Huda yang berdomisili di Dusun II dan RT 06 Serbajadi, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan itu mampu “Menetas Segudang Prestasi” di bidang olahraga khususnya futsal dan dunia kepramukaan.
Sejak berdiri pada 1998 dan mulai berjalan 1999 hingga saat ini, SD Tri Sukses tidak pernah sepi pretasi, berbagai piala dan piagam penghargaan dari berbagain event yang dilakoni, baik lokal kecamatan maupun kota (Bandarlampung) kerap mereka bawa pulang. Bahkan dua lemari berukuran besar dan dua susun penuh dengan beragam piala dan piagam torehan keberhasilan, jumlahnya mencapai ratusan.
Layaknya gudang atau kadang ayam, tampak dari luar, sekolah yang berdiri di atas lahan sekira 1135 meter persegi yang merupakan hibah seorang pejabat di PTPN VII pada 2018 tersebut dikelilingi tembok tinggi dengan pintu gerbang besi.
Ruang dalam terdiri dua gedung berbaris memanjang yang kemudian direnovasi menjadi ruang kelas guna Kwegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan ukuran minimalis, satu kantor kepala sekolah, ruang guru, musalah, perpustakaan, tempat penjaga sekolah, dan ruang tunggu tamu.
Sementara sedikit lahan di halaman depan dijadikan sebagai arena upacara dan kegiatan murid saat istirahat belajar dan arena parkir sepeda motor guru atau tamu, selebihnya sebagai taman dengan dinding tembok pagar dihiasai beberapa pesan moral berwarna warni menghilangkan kesan kadang ayam.
Menurut Kepala SD Tri Sukses periode 2024-2028, Muhammad Syafril, ST, MT., sekolah tersebut saat ini memiliki 275 murid putra dan putri yang terbagi dalam 12 kelas mulai kelas 1 hingga 6.
“Lantaran kerterbatasan ruangn, untuk Kegiatan Mengajar Belajar (KBM), kami bagi menjadi pagi yang dimulai pada pukul 07.00 WB hingga 12.00 WIB dan siang pukul 13.00 WIB hingga 16.45 WIB,” katanya.
Guna menanamkan cinta tanah air dan ahklak, sebelum masuk kelas, seluruh murid diwajibkan menyanyikan lagu Indonesia dan menjalankan shalat Duha (pagi), dan senam pagi bersama sekira 15 menit.
“Selain itu, kami juga memberi pelajaran lain (estra kurikuler) hafis Quran setiap Jumat dan ceramah agama, membaca Quran,dan kegiatan keagaamaan. Ini kami maksudkan sebagai upaya Imtaq dan Imtek,” kata M. Syafril yang baru beberapa bulan menjabat.
Mengenai kendala lantaran keterbatasan lahan, dia mengaku, kendati ruang kelas sempit namun dirinya tidak akan mengganti gedung lama tersebut dengan alasan sebagai sejarah dan mengingatkan murid-murid, mereka pernah bersekolah di kandang ayam.
“Gedung lama ini tidak ingin saya bongkar bahkan harus dipertahankan agar semua murid tetap ingat asal apapun pencapaian mereka kelak. Dalam artian sebagai sejarah. Jika pihak yayasan hendak mengembangkan SD ini silahkan perluas saja dengan menambah gedung baru,” ujarnya.
Ke depan, kata dia, yang perlu dan mendesak untuk dikembangkan yakni perpustakaan. Yang ada saat ini luas ruangan tidak memadai sehingga tidak nyaman ketika murid-murid membaca berbagai buku yang tersedia.
“Tempat penyimpanan berbagai buku atau rak yang ada saat ini kondisinya sudah usang dan mengganggu kenyamanan murid saat membaca buku-buku yang ada. Ini menjadi fokus utama saya saat ini, mengingat semua murid harus membiasakan membaca (literasi). Kegemaran murid membaca saat ini masih lemah, padahal membaca buku merupakan jendela melihat dunia,” katanya.
“Kami sedang menggalang pihak ketiga untuk mengatasi kendala yang dihadapi dari segi sarana dan prasarana. Kami juga terbuka terhadap pihak lain yang peduli pendidikan di sekolah ini,” kata pria yang memiliki empat putra itu.
Untuk memudahkan murid dan wali murid, serta warga, pihak sekolah belum lama ini memperbaiki jalan umum menuju SD, yang semula tanah liat menjadi rabat beton dengan panjang sekira 130 meter dan lebar 3 meter.
“Dana yang kami pergunakan, selain sumbangan wali murid juga pihak-pihak lain (donatur) yang tidak mengikat serta beberapa tokoh masyarakat. Selain menuju ke sekolah, jalan yang ada juga diperuntukan umum karena keberadaan gedung sekolah di tengah kebun dan sawah dan dekat rumah penduduk,” katanya.
Dia mengakui, kabanyakan yang bersekolah di SD tersebut warga sekitar dari golongan bawah, dalam bidang pelajaran, masih sedikit prestasi yang digapai. Hanya beberapa kali mengikuti perlombaan, di antarnya Olimpiade Matematika tingkat kabupaten di Kalianda beberapa waktu gagal membawa pulang gelar juara.
Selain jago di futsal, SD tersebut juga sempat menorah prestasi di bidang Pramuka, di antaranya Juara Wawasan Kebangsaan dengan menjuari Lomba Scounting Skills, Juara Ketaqwaan, Lomba Baca Puisi tingkat Penggalang Wira Karya Pramuka, Juara Bangga Lampung Taman Pengenal, serta juara pencak silat usia dini.
Menurut Pembina Pramuka SD setempatm Dwi Kurniawan, SPd, pada lomba Scout Natar Festival pada 18 Agustus 2024, anak-anak binaannya membawa pulang 2 medali emas dan 3 perak sekaligus juara umum II.
Pada Lomba Bazar Siaga, pihaknya menurunkan dua barung putra (merah) dan putri (biru). Unrtuk latihan rutin digelar seminggu sekali, pagi (penggalang) dan sore (siaga).
Sementara beberapa gelar yang diperoleh dari cabang olarhaga futsal di antaranya, Top Score, Pemian Terbaik (The Best Player) dan Penjaga Gawang Terbaik (The Best Goal Keeper) pada Yadika Cup 2024.
Juara Ar-Raihan Champions Ship VI 2024 dan Top Score atas nama Rafael sekaligus mempertahankan piala bergilir untuk kali kedua.
“.
Tim Futsal SD Tri Sukses juga Berjaya di Ismaria Student League III 202, pada 9-13 Desember 2024, memborong tiga gelar, Juara I Kategori SD, Juara 2 Katagori SD, Best Player dan Best Goal Keeper.
Sebelumnya, medio 9-19 September 2024, Tim Futsal SD Tri Sukses juga menorah memuaskan pada Olahraga Pendidikan Futsal Bandarlampung Cup untuk kategori SD dengan menjadi juara dan memboyong piala pemain terbaik.
Sekolah yang semula bergabung di dalam komplek Pondok Pesantren Nurul Huda tersebut kini memiliki 12 guru kelas, 1 kepala sekolah, dan 1 staf Tata Usaha. Kesemuanya sebagai tenaga honor.
Sejak didirikan hingga saat ini, SD tersebut telah beberapa kali mengalami pergantian kepala. Sulardi SPd dua periode (1999-2003 dan 2003-2007), Reni Nurabari Spd 2007-2009, Achmad Muslih M.Pd.I 2009 hingga 2016 (dua periode), Ali Widodo, S.Pd dua periode (2016-2020 dan 2020-2024). Kini Ali Widodo menjadi guru kelas. (akmal)
