Petani Lamsel Harap Ketersediaan Pupuk Terjaga Saat Musim Tanam

Narasi24.id, Ketapang – Memasuki musim rendeng tahun ini, para petani palawija khususnya petani jagung dan padi di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan mengkhawatirkan ketersediaan pupuk.

Salah satu petani palawija Hidayat (32) warga Desa Karangsari yang memiliki lahan seluas 3 hektar mengatakan, saat memasuki musim tanam rendeng kali ini ia mengalami kurangnya pupuk.

Bacaan Lainnya

“Karena ketersediaan pupuk dengan jumlah lahan tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk menanggulangi kekurangan pupuk ini saya berupaya mencari di kios-kios yang masih tersedia stoknya walaupun ada selisih harga,” ungkapnya kepada Narasi24.id, Sabtu (28/1/2022).

Petani lain, I Ketut Pastike (35) warga Desa Sumbernadi saat ditemui dilahan jagungnya juga mengungkapkan hal serupa.

Ia mengatakan bahwa para petani palawija khususnya petani jagung mengharapkan ketersediaan dan cukupnya kebutuhan pupuk.

“Sebab untuk satu hektar lahan membutuhkan sekitar 1 ton. Sementara untuk menanggulangi kebutuhan pupuk ini saya menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang,” paparnya.

Menurutnya lagi, petani hanya mendapatkan pupuk di kelompok dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dalam setahun hanya mendapatkan pupuk jenis Phonska 8 sak atau 4 kuintal dan jenis Urea mendapatkan 16 sak atau 8 kuintal.

“Sedangkan kebutuhan dalam setahun itu ada dua kali musim tanam, artinya dari jatah RDKK itu hanya cukup sekali penanaman,” tukas I Ketut.

Ia juga mengeluhkan kenaikan harga obat-obatan yang mencapai Rp50 ribu lebih. Bahkan, menurutnya harga bibit jagung bisa mencapai Rp100-250 ribu kenaikannya dan kerap langka.

Melihat kondisi itu dan besarnya modal yang dikeluarkan petani jagung, Ketut dan petani lain berharap pemerintah bisa menjaga kestabilan harga jagung supaya sesuai dengan modal.

“Karena petani itu sama halnya seperti menabung, hasilnya akan dijadikan modal kembali. Kami juga berharap untuk jatah pupuk melalui RDKK bisa ditingkatkan pasokannya,” pungkas Ketut. (Mar)

(Visited 50 times, 1 visits today)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *