Perajin Truk Mainan Beromset Rp30 Juta Per Bulan, Melawan Gempuran Mainan Impor

Perajin mainan miniatur truk di Lampung Tengah, sedang mengerjakan pesanan. (Istimewa)

Narasi24.id – Meski mainan impor kini terus membanjiri pasar dalam negeri, sejumlah warga di Desa Nunggal Rejo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, mencoba terus bertahan membuat mainan tradisional mobil-mobilan jenis truk. Desa mereka pun kini dijuluki desa pembuat mainan miniatur truk oleng.

Disambangi pada Minggu (18/9/2022), sejumlah warga tampak masih menekuni pembuatan mainan miniatur mobil truk. Salah satunya Nur Abidin (46). Warga Dusun 4 itu bahkan kini sudah dibantu dengan 4 pegawainya untuk membuat dan memenuhi pesanan mainan dari sejumlah provinsi.

Bacaan Lainnya

Untuk membuat mainan itu menurut Abidin membutuhkan ketelatenan dan ketelitian. Bahan utama kayu dan tripleknya harus dihaluskan dengan alat khusus dan amplas. Lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran dan bentuk dan jika sudah kedua bahan itu disatukan dengan lem dan paku agar lebih kuat.

Rangka mobil lalu di cat dengan warna yang bervariasi. Setelah kering lalu ditempeli stiker-stiker yang menarik seperti tokoh pahlawan super.

“Ada juga yang menambahkaan lampu warna-warni agar tempilannya lebih menarik. Dalam sebulan kami masing-masing perajin bisa membuat antara 300-500 mobil mainan,” ungkap Abidin.

Lebih lanjut Abidin mengatakan, ia membuat truk mainan sejak 2014 lalu dan kini sudah ada sekitar 20 perajin di desanya.

Mainan itu dikirim ke Palembang, Jambi, Riau, hingga Medan. Harganya pun bervariasi antara Rp100 hingga Rp125 ribu tergantung variasi tambahannya.

Dalam sebulan, para perajin rata-rata bisa meraup omset hingga Rp30 juta, meski menurut Abidin kini sedikit menurun imbas pandemi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (*)

(Visited 21 times, 1 visits today)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *