Peminatnya Lebih Banyak, Pengrajin Mainan Anak Banting Setir Jadi Pembuat Sapu Lidi

Narasi24.id – Lantaran sudah semakin sedikit peminatnya, seorang pengrajin mainan anak-anak dan juga sangkar burung berbahan bambu dan lidi, kini beralih menjadi pengrajin sapu lidi.

Pilihannya itu pun tepat. Usahanya kini mulai membuahkan hasil, karena permintaan sapu lidi di pasaran sangat tinggi peminatnya.

Bacaan Lainnya
banner 728x90

Menurut Tarlim, warga Desa Penawar Rejo, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung itu, usaha mainan dan sangkar burungnya merosot drastis saat pandemi.

Pria 66 tahun itu pun segera memutar otak untuk tetap bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya.

Jadilah ia menekuni pembuatan sapu lidi dengan istri dan anaknya, karena ternyata permintaannya terus meningkat. Dari awalnya ia jual di warga dan pasar sekitar rumahnya, kini permintaan datang dari beberapa daerah.

Kini ia sudah memiliki sedikitnya lima langganan tetap dari berbagai daerah. Meski demikian Tarlim belum berani menambah pegawai, karena masih terkendala bahan baku.

“Bahannya agak lumayan susah. Itu saya juga sampai ke luar Tulang Bawang,” ungkapnya pada Minggu (31/7/2022).

Ia pun mencari bahan sapu lidi dari pelepah pohon kelapa itu hingga ke wilayah Kota Metro, yang jaraknya sekitar 60 kilometer. Itu pun masih kurang bahannya.

Dalam sehari ia dan keluarganya bisa membuat hingga 150 buah sapu lidi. “Sekitar 6 kodi,” tukasnya.

Harganya pun cukup terjangkau, satu sapu lidi dihargai Rp7 ribu jika dijual eceran ke warga sekitar. Namun jika pembelian dalam jumlah banyak seperti para pemesannya, harganya Rp6.500 per buah.

Tarlim berharap pemerintah daerah bisa membantu permodalan dan pemenuhan bahan baku, karena potensi pembuatan sapu lidi itu masih cukup diminati. ()

(Visited 9 times, 1 visits today)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *