LAMPUNG, (N24) – Pesta Sekura merupakan sebuah pesta rakyat menyambut Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat Lampung menyebut Pesta Sekura dengan Sekuraan.
Pesta Sekura merupakan pesta yang berasal persis dari Lampung Barat. Pesta ini melibatkan semua masyarakat asli setempat.
Pesta Sekura adalah salah satu budaya asli Lampung yang masih terjaga dan ditetapkan rutin di setiap tahunnya.
Lalu bagaimana pelaksanaan Pesta Sekura? Untuk mengetahui itu, simak informasi lengkap berikut ini.
Apa itu Sekura?
Pesta Sekura merupakan salah satu budaya asli masyarakat Lampung. Pesta ini disebut Sekura karena arti dari kata Sekura itu sendiri yang merupakan jenis topeng yang digunakan dalam pesta rakyat tersebut.
Orang Lampung dapat disebut ber-sekura ketika sebagian atau seluruh wajahnya tertutup oleh Sekura atau topeng yang terbuat dari kayu, kacamata, kain atau polesan wajah.
Biasanya dalam Pesta Sekura masyarakat Lampung menggunakan berbagai pernak pernik dengan warna yang mencolok.
Tujuan Pesta Sekura
Tujuan diadakannya Pesta Sekura merupakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Latar Belakang Pesta Sekura
![Pelaksanaan Pesta Sekura di Lampung Barat](https://kelampung.com/wp-content/uploads/2022/04/lampungdirectory-20220427-0001.jpg)
Apa yang melatarbelakangi adanya tradisi Sekura sendiri sebagai ajang mempererat tali persaudaraan, silaturahmi, dan melestarikan budaya dari leluhur.
Filosofinya, Pesta Sekura mencerminkan identitas budaya asli Lampung Barat yang menjadi perayaan yang bersifat ungkapan rasa syukur sekaligus menghibur.
Waktu Penyelenggaraan Pesta Sekura
Waktu penyelenggaraan Pesta Sekura hanya dilaksanakan di masa Hari Raya Idul Fitri. Mulai dari 1 Syawal sampai dengan 6 Syawal.
Umumnya Pesta Sekura diadakan secara bergiliran dari kampung ke kampung.
Dimana Pesta Sekura Dilaksanakan?
Meski Pesta Sekura berasal dari Lampung namun tidak semua daerah melaksanakan Pesta Sekura. Hal ini dikarenakan Pesta Sekura persisnya merupakan tradisi asli masyarakat Lampung Barat dan hanya dilaksanakan di Lampung Barat.
Di luar dari Lampung Barat, Pesta Sekura hanya digelar dalam bentuk kegiatan festival untuk pameran budaya. Sebelum pandemi Pesta Sekura ditampilkan dalam Festival Krakatau yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya.
Siapa yang Melaksanakan Sekura?
Pesta Sekura merupakan pesta rakyat yang melibatkan seluruh masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Mereka kemudian membaur untuk menjalin kebersamaan.
Pada helatan Pesta Sekura setiap peserta membawa berbagai makanan yang didapat dari hasil silaturahmi berkeliling dari rumah ke rumah.
Tujuan pengumpulan makanan ini nantinya akan disantap secara bersama-sama dengan para peserta lainnya.
Mengenal Topeng Sekura
![Macam-macam Topeng Sekura](https://kelampung.com/wp-content/uploads/2022/04/ekafendiaspara_alliwa-20220427-0001.jpg)
Sekura adalah topeng atau penutup wajah untuk Pesta Sekura. Dalam Pesta Sekura sangat identik dengan topeng kayu yang memiliki kesan ‘kuno’.
Hal ini dikarenakan Sekura merupakan budaya yang dilestarikan secara turun temurun bagi masyarakat Lampung.
Apa itu Topeng Sekura?
Sekura berasal dari kata aslinya berbunyi “Sakhuka” yang memiliki arti sebagai penutup wajah atau penutup muka dalam bahasa setempat. Sekura bisa juga disebut sebagai topeng.
Dalam catatan sejarah sebelum menjadi tradisi unik Sekura dipercaya merupakan sebagai atribut perang saudara. Berlatarbelakang dari itu makna pelaksanaan Pesta Sekura adalah sebagai wujud mempererat silaturahmi.
Berasal dari Mana Topeng Sekura?
Dalam jurnal Universitas Raden Intan Negeri (UIN) Lampung Sekura merupakan tradisi yang dikembangkan oleh masyarakat adat Lampung di wilayah Lampung Barat.
Dari jurnal itu juga ditulis bahwa pelaksanaan Sekura dilakukan dengan pawai dan tari-tarian yang seluruh masyarakatnya mengenakan topeng.
Fungsi Topeng Sekura
Fungsi topeng dalam Pesta Sekura merupakan sebagai perlengkapan upacara. Namun dalam catatan sejarah di Indonesia, berbagai wilayah yang budayanya memiliki keterkaitan dengan topeng kerap dilambangkan sebagai pemujaan.
Pada masa dahulu topeng adalah unsur penting dalam budaya masyarakat yang berkaitan erat dengan nilai sakral dan religius.
Namun kini topeng merupakan sebuah perlambangan budaya, yang umumnya difungsikan sebagai pelengkap busana tari, souvernir hingga dekorasi.
Macam-macam Sekura
Sekura ada dua macam yaitu Sekura Kamak yang berarti buruk dan Sekura Betik yang berarti bagus.
Ada banyak istilah dalam penyebutan dua jenis Sekura ini. Seperti Sekura Betik juga kerap disebut sebagai Sekura Helau atau Sekura Kecah.
Makna dibalik dua jenis Sekura ini merupakan sebagai bentuk perwakilan terhadap karakter manusia. Seperti namanya, Sekura terbagi menjadi dua sifat manusia, ada yang baik dan ada yang buruk.
Cara membedakan dua jenis Sekura ini adalah dari pakaian yang dikenakan oleh peserta Sekuraan.
![jenis Sekura Kamak.](https://kelampung.com/wp-content/uploads/2022/04/pariwisata_lampungbarat-20220427-0002.jpg)
Dimana Sekura Kamak menggunakan penutup muka yang berbentuk aneh dan kotor. Topeng yang digunakan Sekur Kamak biasanya berbentuk kayu yang tidak simetris, memiliki wujud aneh bahkan menyeramkan.
Penampilan Sekura Kamak akan dilengkapi dengan berbagai aksesoris yang mendukung seperti dedaunan kering dan sebagainya.
Sementara Sekura kecah mengenakan pakaian bagus dan rapi. Sekura baik ini diperankan oleh para mekhanai (arti; bujang) yang berkeliling pekon (arti; kampung) untuk mengunjungi rumah-rumah sambil mengumpulkan makanan.
Pada umumnya mereka menggunakan kain sarung, selendang, atau aksesoris lain seperti kacamata hitam, ikat pinggang, rambut palsu dan senjata terbuat dari kayu.
Ada juga rombongan sekura yang berkeliling kampung, memainkan rebana secara berbarengan guna mendapatkan efek bunyi yang diinginkan.
Seperti Apakah Pesta Sekura Masa Kini?
![Pesta Sekura Masa Kini](https://kelampung.com/wp-content/uploads/2022/04/pariwisata_lampungbarat-20220427-0001.jpg)
Seiring berjalannya waktu Pesta Sekura masa kini memiliki banyak varian penamaan sekura berdasarkan fungsinya, misalnya: Sekura Cakak Buah (khusus atraksi panjat pinang), Sekura Beharak (khusus acara kirab adat), Sekura Ngejalang (melakukan kunjungan ke rumah warga dan makan-makan), dan Sekura Nengah (memberikan atraksi hiburan kepada masyarakat).***