Pesawaran, Narasi.id–Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pesawaran, Evi Susina mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang digelar Kantor KSOP Kelas 1 Panjang berupa pelatihan serta menyerahkan dokumen sebagai keabsahan alat mengemudi kapal tradisional kepada para awak kapal
tradisional di Provinsi Lampung, khususnya para nelayan yang ada di kabupaten tersebut.
Penyerahan sertifikat basic safety traning (BST) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30 mil melalui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Panjang, Jece Julita Piris, kepada 136 nelayan yang mengikuti pelatihan tentang keabsahannya dokumen pengemudi serta alat keselamatan transportasi tersebut dilaksanakan di Badan Diklat Pahoman, Bandarlampung, Provinsi Lampung, Senin (17/2/2025).
Mereka yang mengikuti kegiatan di antaranya, nelayan atau awak kapal penangkap ikan tradisional (nelayan) maupun awak kapal wisata tradisional yang ada di kabupaten tersebut dan Lampung Timur.
“Alhamdulillah, secara simbolis telah dilaksanakan penyerahan sertifikat BST dan SKK 30 mil kepada para nelayan di Pesawaran dan sisanya akan diserahkan di Kantor Desa Hanura, Pesawaran,” kata Evi Susina kepada media ini, Senin.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, dirinya sebagai ketua HNSI di Kabupaten Pesawaran, mendukung program-program yang dicanangkan pihak KSOP Kelas 1 Panjang yang bertujuan
peningkatan kecakapan serta sahnya mengemudi kapal kepada nelayan, khususnya yang ada di daerah tersebut dan berharap kegiatan terus berlangsung hingga seluruh nelayan memiliki sertifikasi.
Menurutnya, kegiatan itu sejalan dengan upaya yang dilakukan pemerintah, khususnya selaras dengan peogram-program dari KSOP dalam mengatasi pengangguran dengan memberikan pelatihan pra kerja sebagai bentuk hadirnya negara atau pemerintah di tengah masyarakat.
“Pemerintah berharap dengan meningkatnya kompetensi dan kemampuan masyarakat, nantinya dapat memberikan kontribusi yang luas terhadap program pemerintah dalam mewujudkan keselamatan pelayaran di Provinsi Lampung serta mendukung terciptanya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” ujar wanita berhijab itu.
Evi Susina minta para nelayan yang ada di wilayah Pesawaran memiliki sertifikat BST dan SKK 30 mil dan memanfaatkan dokumen tersebut sebagai bekal atau absahnya melaut.
“Saya harap rekan-rekan nelayan memanfaatkan sertifikatnya dengan sungguh-sungguh, khususnya dalam rangka lebih mawas diri menjaga keselamatan dan keamanan di laut,” katanya.(Habi)