Gerakan Literasi Sekolah Muncul dari Kekhawatiran Maraknya Smartphone di Kalangan Siswa

Linda Krisnawati, M.Pd, Ketua Gerakan Literasi Sekolah Provinsi Lampung.

BANDAR LAMPUNG, NARASI24.ID – Literasi merupakan salah satu kunci penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Namun, tingkat literasi di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan hasil Studi Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (The Organization for Economic Co-operation and Development OECD), Indonesia berada pada peringkat keenam di Asia Tenggara dalam hal kemampuan membaca siswa usia 15 tahun.

Skor rata-rata kemampuan membaca siswa Indonesia adalah 359 poin, lebih rendah dibandingkan dengan Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.

Perlu diketahui Indonesia mengikuti PISA sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000, yang mana memungkinkan Indonesia memantau kualitas pendidikannya dari waktu ke waktu dan membandingkannya dengan negara lain.

Sejak 2021 juga Indonesia melengkapi PISA dengan Asesmen Nasional (AN) untuk menilai kualitas pendidikan di setiap sekolah dan daerah secara lebih komprehensif.

Oleh karenanya melalui Program Gerakan Literasi Sekolah untuk memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Kemendikbudristek membentuk tim Gerakan Literasi Sekolah dan menerapkan program tersebut di beberapa sekolah untuk menumbuhkan minat baca peserta didik, serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik.

Melihat hal itu, Linda Krisnawati, M.Pd, Ketua Gerakan Literasi Sekolah Provinsi Lampung membentuk tim Gerakan Literasi Sekolah guna meningkatkan literasi dan kemampuan analisa siswanya.

Dia memaparkan, perkembangan saat ini, semua anak itu memegang smartphone tetapi apa yang mereka baca dan lihat tidak bisa dianalisis secara baik, sehingga timbul lah ide dirinya untuk membentuk tim gerakan literasi sekolah.

Di samping memang ada arahan dari pemerintah supaya lebih meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi.

“Disamping itu juga ada keinginan saya supaya para siswa bisa mengembangkan infomasi yang mereka terima secara baik, jadi ketika nanti mereka berada di masyarakat bisa mengembangkan potensi yang ada di diri mereka, bukan hanya menerima pemahaman saja, tetapi juga tidak mudah diprovokasi oleh orang lain,” ujarnya.

Melalui tim Gerakan Literasi Sekolah, Linda Krisnawati yang juga menjabat Kepala SMAN 9 Bandar Lampung memiliki program Kelas Literasi Perpustakaan yang mewajibkan para murid untuk melakukan kegiatan literasi di perpustakaan yang dijadwalkan oleh sekolah dan menerapkan kegiatan literasi sebelum mata pelajaran dimulai.

“Jadi memang awalnya selama 15 menit (pukul 07.00 – 07.15) sebelum proses belajar mengajar dimulai, kita mengawalinya dengan kegiatan mengaji. 15 menit selanjutnya (07.15 – 07.30) diadakan kegiatan literasi, seperti itu selama satu semester,” tutur Linda Krisnawati.

“Mulai Januari kemarin, juga sudah kita laksanakan di setiap mata pelajaran, jadi setiap mata pelajaran sebelum kegiatan belajar mengajar anak-anak melaksanakan kegiatan literasi terlebih dahulu,” tambah dia.

Linda Krisnawati pun berharap agar literasi semakin berkembang bukan hanya untuk warga sekolah tetapi juga di masyarakat.

“Semoga literasi semakin berkembang di masyarakat. Dengan begitu, masyarakat tidak mudah menerima dan menyimpulkan informasi begitu saja, pentingnya menganalisis baik dan buruknya informasi agar tidak terpengaruh oleh isu yang beredar terutama hoaks. Sebab maju mundurnya suatu bangsa itu bagaimana masyarakatnya menyikapi informasi yang beredar,” ujarnya.(smd/muh)

(Visited 23 times, 1 visits today)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *