Bandarlampung, Narasi.id–Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung mengatakan bahwa hadirnya fasilitas baru untuk proses pengasapan menggunakan bahan kimia untuk membasmi hama, mengobati, mencegah, dan mensterilkan (fumigasi) di Pelabuhan Panjang, dapat memperkuat pelayanan ekspor.
“Dengan fasilitas baru ini, layanan fumigasi sekarang bisa dilakukan di dalam Pelabuhan Panjang,” kata Kepala Balai Karantina Lampung Donni Muksydayan, dalam keterangan, Sabtu (8/3/2025), usai meluncurkan fasilitas fumigasi di Pelabuhan Panjang bersama PT IPC Terminal Peti Kemas Panjang.
Menurut dia, peluncuran layanan fumigasi menjadi langkah strategis dalam memperkuat pelayanan ekspor dan impor produk pertanian serta perikanan Lampung melalui Pelabuhan laut Panjang.
“Untuk tahap pertama pada peluncuran fasilitas fumigasi dilakukan pada 134 ton produk kopi sekira Rp 11 miliar yang akan diekspor ke Belgia,” katanya.
Dia mengatakan, dengan pelayanan yang cukup sampai di Pelabuhan Panjang tentunya ini akan menguntungkan berbagai pihak, seperti pelaku usaha, pemerintah dan juga fasilitator dalam hal ini Pelindo dalam kegiatan ekspor dan impor.
“Adanya fasilitas, semua akan bergerak cepat prosesnya. Karena selama ini banyak pelaku usaha yang membutuhkan perlakuan fumigasi namun kesulitan karena tidak memiliki fasilitasnya,” kata dia.
Menurut dia, para pelaku usaha tidak lagi memilih untuk melakukan ekspor melalui daerah lain seperti Jawa dan sebagainya.
“Dengan adanya layanan fumigasi baru ini, diharapkan dapat terus mendorong peningkatan ekspor dari provinsi Lampung dengan tetap mengedepankan prinsip pencegahan penyebaran hama dan penyakit karantina,” katanya.
Manager PT IPC Terminal Peti Kemas Area Panjang Anang Subagyo mengatakan, fumigasi merupakan tindakan perlakuan pengendalian hama, dan untuk menjaga kualitas barang.
“Di mana fumigasi ini dipersyaratkan banyak negara tujuan ekspor. Jadi saat ini kami sudah dapat memfasilitasi layanan fumigasi yang merupakan bagian dari kelengkapan terminal untuk memfasilitasi konsumen supaya bisa terakomodir di Pelabuhan,” kata dia. (***)