Bandarlampung, Narasi.id–Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Bandarlampung sejak Jumat (21/2/2025) sekira pukul 21.30 WIB, menyebabkan kota tersebut dikepung banjir.
Informasi yang dihimpun, banjir terjadi di berbagai wilayah di Ibu Kota Provinsi Lampung. Banjir tak hanya menggenangi sejumlah ruas jalan protokol namun hingga merendam rumah-rumah warga.
Banjir di antaranya terjadi di wilayah Kemliling, Sukabumi, Kota sepang Way Halim, Kedaton, Jagabaya Way Halim, Kalibalau Kencana Kedamaian, hingga Way Kandis Tanjung Senang dan Rajabasa.
Banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan seperti di dekat Kampus UIN Raden Intan Lampung, Jalan Sultan Agung, Jalan Ratu Dibalau, hingga Jalan Teuku Umar dekat RSUDAM Bandarlampung.
Sementara itu, dari sejumlah video yang diterima, di wilayah Way Kandis Bandarlampung, banjir tampak merendam puluhan rumah di sekitar Jalan Lingga dan Perumahan Pualam Magek di Jalan M. Yunus.
Dari pantauan, hingga Sabtu (22/2/2025) pukul 08.00 WIB, banjir di sejumlah lokasi di Way Kandis, Tanjung Senang, masih belum surut.
Warga RT 06 Way Kandis, Asep mengatakan banjir yang terjadi kali ini yang terparah.
“Biasanya memang kalau hujan deras sering (banjir), cuma nggak separah ini. Sekarang ini lebih parah, rumah-rumah terendam.
Tahun ini (banjir) lebih parah,” kata dia.

“Bahkan sampai pagi ini sekira pukul 08.00 WIB, banjir belum surut, Sebagian warga juga ada yang mengungsi,” ujarnya.
Menurutnya banjir di wilayah tersebut semakin parah karena selain curah hujan yang tinggi, juga karena pendangkalan sungai.
“Butuh pelebaran sungai, selain itu kondisi sungai
juga dangkal sehingga air meluap ke rumah-rumah warga,” ujarnya.
“Kami berharap pemerintah segera mengatasi banjir. Kalau tidak saya yakin ke depan kondisinya (banjir) akan semakin parah,” katanya dia.
Hal senada disampaikan, Dayu, warga Way Kandis, Tanjung Senang, Bandarlampung. Ia mengaku harus berkeliling untuk mengantar anaknya sekolah lantaran sejumlah lokasi masih tergenang banjir.
“Tadi antar anak sekolah sampai keliling, lewat Jalan M. Yunus masih banjir, muter lagi lewat Jalan Cempaka juga masih banjir. Jadi ya tadi nekat juga akhirnya terobos (banjir), untung motor nggak mati,” ujarnya.
Sementara banjir juga menerjang Kecamatan Rajabasa, khususnya di Jalan Nyunyai. Air bukan saja merendam jalan, tapi juga menutup jembatan di kawasan Perumahan Batara Nila penghubung antara Bandarlampung dan Lampung Selatan.
Puskesmas Induk di Desa Haji Mena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan terendam dan hingga sekira pukul 10.00 WIB, air belum surut.
Banjir di kawasan tersebut merupakan kiriman dari daerah Bandarlampung, seperti dari Rajabasa, Perumahan Bukit Kemiling Permai, dan Nyunyai. (tim)