Dampak Erupsi GAK, Wisatawan Berkurang Namun Tangkapan Ikan Nelayan Meningkat

Suasana pasar ikan di wilayah Kecamatan Bakauheni mulai ramai. (red)

Narasi24.id – Pascaerupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) berdampak pada penurunan pengunjung objek wisata pantai. Menurut Sendi, salah satu pengelola wisata pantai di wilayah Bakauheni, Lampung Selatan, penurunan pengunjung mencapai 15 sampai 20 persen.

“Sejak awal erupsi hingga kini wisatawan luar daerah jauh berkurang dari sebelumnya. Mayoritas yang datang hanya wisatawan lokal,” paparnya pada Rabu (25/1/2022) siang.

Selain itu, erupsi GAK juga membuat pesisir pantai dipenuhi batu apung. Batu apung ini terbawa ombak dan biasanya menepi 3-4 hari pascaerupsi. Akibatnya, pengelola wisata kewalahan karena harus membersihkan puluhan ton batu apung yang mengotori tempat wisata.

“Selain jumlah wisatawan luar daerah yang menurun kami juga khawatir erupsi Gunung Anak Krakatau akan menimbulkan gelombang tinggi,” tuturnya.

Namun, para nelayan justru diuntungkan karena hasil tangkapan ikan mereka yang meningkat. Arip, salah satu nelayan mengaku tangkapan ikannya meningkat.

“Jika terjadi erupsi, ikan-ikan besar berkumpul di sekitar gunung, seperti Simba, Kakap, Ekor Kuning serta Tongkol,” ungkapnya.

Nelayan mengaku sudah biasa melihat erupsi dari jarak dekat. Untuk menghindari hujan debu, nelayan biasanya menghindari arah angin. Hingga kini, GAK masih  berstatus siaga atau level tiga dan warga diminta menjauh dalam radius 5 kilometer. (Jum)

(Visited 37 times, 1 visits today)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *