Belanja Harian Program MBG di Lampung Sampai Januari Mencapai Rp 191,59 Juta

Ilustrasi- Pelaksanaan makan bergizi gratis di SMA di Kabupaten Lampung Tengah. (dok)

Bandarlampung, Narasi.id—Keseluruhan anggaran belanja harian sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung hingga akhir Januari mencapai Rp 191,59 juta.
“Progres pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Lampung hingga akhir Januari 2025 berdasarkan data sementara jumlah total anggaran belanja harian mencapai Rp 191,59 juta. Dengan anggaran per porsi Rp 8.000-Rp 10.000 per siswa,” ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin, Kamis (27/2/2025).
Menurut dia, program tersebut telah menjangkau hingga 12.735 penerima manfaat di 70 sekolah yang tersebar di lima kecamatan, melalui lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN).
“Program Makan Bergizi Gratis di Lampung mulai menunjukkan aktivitas peningkatan akses pangan bergizi bagi siswa sekolah. Program ini telah melibatkan berbagai pihak seperti pemasok pangan, ahli gizi, pemerintah daerah, TNI dan Polri yang juga memastikan kelancaran distribusi makanan ke satuan pendidikan,” katanya.
Dia mengatakan, melalui partisipasi beragam pemangku kepentingan dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, menunjukkan adanya proses peningkatan komitmen dalam mendukung pemenuhan gizi siswa usia sekolah.
“Implementasi awal Program Makan Bergizi Gratis menunjukkan perkembangan. Dan perlu ditingkatkan kembali pada beberapa aspek yaitu dari sisi operasional, peningkatan sumber bahan pangan, kapasitas distribusi, serta percepatan administrasi keuangan antara BGN dengan mitra pemasok pangan perlu diperkuat untuk memastikan kelancaran program,” ujarnya.
Menurut dia, perlu ada perluasan cakupan wilayah dan optimalisasi penentuan sasaran penerima manfaat, khususnya bagi kelompok rentan yang perlu diperkuat agar program semakin efektif. Dengan penguatan tersebut Program Makan Bergizi Gratis diharapkan tidak hanya meringankan beban pengeluaran makan siang bagi rumah tangga miskin, tetapi juga diharapkan memberikan manfaat gizi yang lebih luas, terutama bagi siswa sekolah dan kelompok rentan lainnya.
“Opsi strategi kebijakan yang dapat digunakan menyinergikan Program Makan Bergizi Gratis dengan program bantuan sosial lainnya agar potensi manfaat dan efisiensi kebijakan pangan kepada masyarakat lebih luas. Dapat dilakukan dengan melalukan integrasi atau interkoneksi Program Makan Bergizi Gratis dengan Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT),” katanya.
Ia mengatakan, dengan integrasi antar program itu berpeluang memperluas manfaat bagi kelompok rentan dan memperkuat keberlanjutan program yang mendukung kehidupan sosial melalui strategi yang semakin holistik dan terarah, evaluasi berkelanjutan, dan dukungan lintas sektoral. (*)

(Visited 1 times, 1 visits today)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *